FIK UNY SELENGGARAKAN YISHPESS 2017

Efek negatif kemajuan perkembangan teknologi membawa dampak semakin menurunnya aktivitas fisik generasi muda saat ini.  Prevalensi lebih tinggi pada kalangan anak-anak laki-laki (< 12 tahun) dan lebih tinggi pada anak- anak perempuan ketika memasuki usia remaja. Demikian disampaikan Prof. Dr. W-D. Brettschneider dalam Yogyakarta International Seminar on Health, Physical Education, and Sports Science) YISHPESS 2017 pada Sabtu (14/10) di Hotel Eastparc Yogyakarta. Lebih lanjut, Brettschneider menambahkan bahwa prevalensi tersebut lebih tinggi terdapat di daerah perkotaan dibandingkan daerah pedesaan. Menurutnya, fenomena tersebut tidak hanya terjadi di dataran Eropa namun kawasan Asia termasuk Indonesia. Untuk itu, Guru Besar bidang Pendidikan Jasmani di Universität Paderborn Jerman tersebut menekankan anak- anak dan generasi muda untuk lebih aktif berpartisipasi pada aktivitas fisik dan olahraga. Meskipun waktu yang dialokasikan sekolah terhadap Physical Education berkurang, kegiatan- kegiatan tersebut dapat dilakukan secara informal.

Sementara itu, dalam sambutan sekaligus membuka YISHPESS 2017, Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., mengucapkan selamat datang kepada para pembicara yaitu Prof. Dr. Wolf-D. Brettschneider dari Universitat Paderborn Jerman, Asc. Prof. Kenji Masumoto, Ph.D. dari Kyushu University, Jepang, Asst. Prof. Wanchai Boonrod, Ph.D. dari Chulalongkorn University, dan Profesor Madya Dr. Ahmad bin Hasyim dari Universiti Pendidikan Sutan Idris, Malaysia. Selain itu, Sutrisna berharap agar YISHPESS 2017 bisa menjadi sarana para akademisi, praktisi, pemerhati, dan mahasiswa pendidikan jasmani, kesehatan, keolahragaan, dan kepelatihan dari berbagai negara untuk sharing keilmuan terbaru. Sehingga, selain memiliki sarana dan prasarana olahraga yang berkualitas internasional, FIK UNY diharapkan mampu membantu secara aktif mendorong pengembangan, hasil riset, pengembangan sains olahraga yang inovatif sehingga dapat mencapai prestasi olahraga di tingkat Internasional.

YISHPESS 2017 diikuti 133 peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, dokter, mahasiswa keolahragaan dari berbagai daerah termasuk dari Dubai dan Vietnam. Dr. Mansur, M.S., ketua YISHPESS 2017 berharap agar para pembicara yang diundang dalam seminar tersebut dapat mengurangi kesenjangan antara ranah akademisi dan praktisi di lapangan untuk mendapatkan hasil praktik- praktik terbaik dalam olahraga dan kesehatan sehari-hari. (SP27)